Teater untuk pendidikan adalah sebuah konsep yang luas.Konsep ini
pertama -tama dipopulerkan oleh para aktivis pembebasandi Amerika Latin,
khususnya teolog Augusto Boal. Boal melalui teateryang dikelolanya pada
dasawarsa 60-an memfungsikan teater sebagaialat pengorganisasian,
mobilisasi hingga media pencerahan bagiberjuta kaum miskin dari satu
perkampungan ke perkampunganlainnya. Itu sebabnya di Brasil, teater
menjadi momok yangmenakutkan bagi para jendral. Menurut junta pada saat
itu, rakyat yangtercerahkan akan menjadi kekuatan maha dahsyat sehingga
gerakankultural untuk pembebasan kaum tertindas perlu dihentikan
Terinspirasi oleh teologi pembebasan yang dikembangkan olehFreire, Boal
mengembangkan teater untuk pembebasan. Menurut Boal,ada dua macam teater
kaum tertindas, yaitu pe rtama, teater yangdilakukan oleh para aktor
profesional dan teater yang dipraktikkanoleh mereka yang tertindas di
tingkat akar rumput. Yang terakhir inilahyang disebut teater untuk
pembebasan atau teater untuk pendidikan.Dalam mempraktikkan teater untuk
pembebasan, menggunakan prosespematangan melalui empat tahap
workshops.Tahap pertama, pelatihan gerak tubuh untuk mempertebalkepekaan
seluruh indera untuk menyempitkan perbedaan antaramerasakan dan
menyentuh. Hal ini penting untuk mematerialkan apayang ada di benak
setiap siswa yang terlibat dalam pelatihanpementasan ke dalam gerak
diatas panggung.Tahap kedua adalah bagaimana seorang aktor berlatih
untukmengucapkan bahasa tubuh dan indera yang selanjutnya
dipolitisasimelalui tema-tema sosial yang dipilih yang menghasilkan
repertoarrepertoar(sandiwara) yang beraneka ragam.
Repertoar-repertoartersebut disadari atau tidak seringkali mengkritisi
serta mengulas teoriteoribesar, ataupun pemikiran keseharian, yang tidak
perludisampaikan oleh seorang profesor doktor. Tahap ini sangat
membantumemberikan pendidikan sosial yang mencerdaskan. Baik bagi
siswayang mengikiti pelatihan itu sendiri maupun bagi penonton
yangmenyaksikan pementasan tersebut. Karena dalam pementasan ada proses
interaksi antara pemain (aktor) kepada penonton (audience)baik secara
langsung maupun tidak langsung.Tahap ketiga, bersama-sama mengeksplorasi
pakem-pakemberteater yang ada untuk menciptakan kekinian, bukan
memerankanlakon-lakon yang telah ada dan dapat diubah. Disini para
pekerja seniteater di tuntut untuk lebih kreatif dengan inovasi-inovasi
baru yangmengacu pada kemajuan zaman. Artinya bagaimana konseppementasan
teater ini lebih bisa diterima oleh masyarakat luas, terlebihpada
program pendidikan yang ada disekolah-sekolah formal yang saatini banyak
sekali perkembangan konsep pendidikan.Tahap keempat, setiap peserta
workshop benar-benar menjadipelakon, penulis scenario sekaligus sebagai
Sutradara, yangmengkomunikasikan sekaligus membahas isu-isu permasalahan
sosialyang ada di media massa sehingga bagi penonton teater ini
lebihdikenal sebagai teater koran (newspaper theatre). Dalam tahapini
juga muncul Teater Tak Kasat Mata (Invisible Theatre) dimana teater
dilakukan di ruang publik seperti di jalan raya, pasar atauterminal
untuk menarik perhatian mereka yang lalu-lalang di sekitarpementasan.
Teater untuk pendidikan dapat disebut sebagai teater rakyatatau teater
tradisional. Sebaliknya, teater rakyat atau teater tradisionaltidak
identik dengan teater untuk pendidikan. Mengapa? Sebab, teater rakyat
atau teater tradisional tidak selalu berorientasi kepadapendidikan.
Teater tradisional seperti ludruk, ketoprak, wayang,Jaipongan, dan opera
Batak yang bersifat tontonan-hiburan, misalnya,adalah juga teater
rakyat. Pada masa Orde Baru, wayang dan Ketoprakkerap dimanfaatkan untuk
tujuan propaganda atau kampanye, misalnyaKeluarga Berencana, pemberian
ASI (Air Susu Ibu), dan seterusnya.Pada dasarnya, setiap bentuk teater
yang berorientasi kepadasuatu proses pemberdayaan (empowerment) baik
yang bersifatpenyadaran, mengembangkan sikap kritis, sosialisasi
pengetahuan dannilai-nilai tertentu maupun pengembangan komunitas
ataupersekutuan, adalah teater untuk pendidikan. Dalam konsep teater
ini,penciptaan teater adalah proses saling belajar yang partisipatif.
Seluruhtahapan teater, seperti penciptaan cerita atau skenario (yang
tidakselalu tertulis), seleksi pemain, latihan peran, ilustra si musik,
dansutradara dilakukan oleh komunitas. Tentu saja, tahapan-tahapan
inibukanlah proses yang lancar untuk dilalui. Terutama bagi
komunitaspelajar dengan intensitas pertemuan yang rendah dan
tingkatpengetahuan tentang teater yang masih nol atau sebagai pemula,
untukmenemukan dan menggali gagasan yang akan di tungakan dalam
ceritabukanlah peroses yang mudah karena proses ini melibatkan
aspekspiritual, moral, emosional, maupun sosial karena itu
memerlukansiasat tersendiri untuk sampai pada tuju an yang diharapkan.
Teater memiliki pendekatan multi-dimensi sebagai suatumetode dalam
pendidikan yakni pendekatan konseptual-tekstual danfigural/pelukisan.
Pendekatan konseptual-tekstual mencakuppengolahan pesan yang bertolak
dari teks-teks kitab suci, cerita -ceritarakyat, mitos-mitos serta
penggalian dan analisis atas realitas sosialdan pengalaman hidup yang
dijalani. Sedangkan pendekatan figuralmencakup aktualisasi pesan dalam
cerita, seni peran maupundekorasi. Karena pendekatan multi-dimensi ini,
teater jauh lebih mampuuntuk proses penyadaran, pembebasan dan
mengembangkankomunitas/persekutuan. Apresiasi terhadap kehidupan,
kepekaanterhadap diri dan komunitas serta daya imajinasi semakin
dilebarkandan dihidupkan.
Kamis, 21 November 2013
Dunia Kampus
Kehidupan Mahasiswa di kampus itu
bermacam-macam. Mulai dari jenis-jenis gaya hidup mahasiswa, tipe-tipe
mahasiswa, tindak kriminal, dan tata krama dalam kampus. Dan saya akan
menjelaskannya satu persatu secara terperinci. Dan dibagian terakhir
saya akan berbagi tentang tips-tips untuk sukses kuliah dengan membiasakan diri mulai dari sekarang.
1. Jenis-Jenis Gaya Hidup Mahasiswa.
Setiap jenjang pendidikan memiliki gaya
hidup yang berbeda contoh saja di dunia kampus pasti berbeda dengan
masa-masa sewaktu SMA. Dan contoh jenis-jenis gaya hidup yang biasanya
ada di dunia kampus yaitu seperti mahasiswa yang hanya mengutamakan
kuliahnya saja, tanpa mengikuti kegitan ekstrakulikuler. Kemudian ada
juga sebalikanya yaitu hanya aktif di ekstrakulikuler terus jarang aktif
atau lupa dengan mata kuliahnya. Padahalkan seharusnya kita fokus/lebih
aktif kepada mata kuliah kita dan juga aktif di kegiatan
ekstrakulikuler atau himpunan kemahasiswaan, agar kita dapat belajar
untuk mengatur waktu kita untuk kuliah dan untuk kegiatan
ekstrakulikuler/himpunan-himpunan kemahasiswaan.
Gaya hidup mahasiswa dapat kita telaah
melalui Prestasi, dunia pendidikan di kampus untuk mahasiswa sangat erat
kaitannya dengan prestasi, ada mahasiswa yang ingin berprestasi di
bidang akademik dan non akademik, ada yang di akademik saja, dan ada
juga yang di non akademik saja. Tetapi ada juga mahasiswa yang berfikir didunia kampus bukan saatnya mengukir prestasi namun bagaimn cara untuk lulus dan mendapatkan gelar dengan cepat,
karena mereka hanya beranggapan bahwa prestasi itu ditentukan oleh
dosen, ada dosen yang berprinsip yang penting hadir dapat nilai A, ada
dosen yang hanya membagi rata nilai seperti nilai A 10 orang, B 20
orang, ada dosen yang memberikan nilai A dengan harga seperti uang,
tetapi alhamdulillah dikampus IT Telkom dosennya memeberikan nilai
benar-benar dari hasil menghitung nilai mahasiswa dan memberikan nilai
sesuai kemampuan dari mahasiswa.
2. Tipe-Tipe Mahasiswa.
Sekarang saya akan menjelaskan tentang
tipe-tipe mahsiswa yang biasanya ada di kampus. Ada beberapa tipe-tipe
mahasiswa yang biasanya terdapat pada kampus-kampus, contohnya seperti
mahasiswa yang kelihatannya selalu mencolok di dunia kampus dibandingkan
dengan mahasiswa lainnya. tipe mahasiswa ini sangat variatif kegiatan,
karena tidak hanya belajar dari kuliah tapi juga belajar untuk mengenal
lingkungan. untuk mahasiswa tipe ini biasanya tidak ingin cepat-cepat
lulus, karena masih ingin lebih mengenal lingkungan dan mencari
pengalaman-pengalaman untuk menjadi pemimpin di masa depan. Contohnya
biasanya ingin pemimpin negara/presiden atau pun dibawahnya. karena
untuk menjadi pemimpin yang baik dan bijaksana itu sangat sulit.
Ada juga tipe mahasiswa yang kerjaannya
hanya belajar, tanpa memilkirkan lingkungan sekitar, yang dia pikirkan
hanyalah belajar, tipe mahasiswa ini namanya mahasiswa pemikir, mungkin
mahasiswa yang begini kalau lulus akan jadi ilmuan. tetapi ada juga tipe
mahasiswa yang tidak banyak mikir, tipe mahasiswa ini istilahnya
mahasiswa santai karena menjalani kehidupannya apa adanya, cuman
ikut-ikut saja prinsipnya “Yang Penting Happy”. Tipe mahsiswa
ini tidak terlalu memikirkan kuliah dia biasnya hanya aktif di bidang
seni, dan olahraga contohnya band, dan futsal. Karena prinsipnya yang
penting happy, biasanya tipe mahasiswa kayak begini lama lulusnya karena
menjalani hidupnya santai-santai saja, jadi nilainya yang santai-santai
juga.
Ada juga mahasiswa yang hanya mikirin
pacaran, yang dipikirannya hanya CINTA. Yang ada dalam pikirannya
mungkin yang penting dapat pacar yang setia, tipe mahasiswa kayak begini
biasanya ingin cepat lulus, mungkin ingin cepat menikah. ada juga
mahsiswa yang selalu terlihat menyedihkan karena tidak punya pacar
mikirnya katanya tidak laku-laku, tipe mahasiswa ini namanya mahasiswa
jomblo, tapi mahasiswa jomblo tidak smuanya karena tidak laku-laku tapi
karena dia memang tidak ingin pacaran demi meraih cita-citanya dimasa
depan. selain itu ada juga mahasiswa yang sangat senang kalau orang lain
menderita seperti menjailin teman-teman, dan dosen. ada juga mahasiswa
yang kehidupan dunia kampusnya di tentuin oleh orang tuanya seperti
jurusan yang harus diambil yang tentuin orang tuanya. terus ada juga
mahasiswa yang kerjaanya hanya didepan komputer saja, kalau pulang
kuliah sampai di rumah langsung nyalain komputer, bianya hobi mahasiswa
kayak begini chating dan internet.
3. Tindak Kriminal
Tindak kriminal adalah segala sesuatu
persoalan yang melanggar hukum yang ada pada negara, atau tindakan
kejahatan yag dilakukan oleh seseorang. Di dunia kampus juga banyak
terjadi tindak kriminal yang dilakukan oleh mahasiswa dalam berbagai
macam persoalan. Padahalkan tindak kriminal itu sangat merugikan
masyarakat. Tindak kriminal yang bisayanya terjadi di dunia kampus yaitu
perusakan sarana dan prasarana oleh mahasiswa yang terjadi karena
berbagai macam persoalan. Didalam kampus juga bisa terjadi pencurian,
dan yang paling sering terjadi yaitu melanggar segala tata tertib yang
telah di buat. Mungkin ada yang berprinsip bahwa peraturan/tata tertib
itu dibuat “Untuk Dilanggar”.
4. Tata krama
Tata krama bisa juga disebut adat sopan
santun atau etiket. Tata krama atau etiket adalah kebiasaan yang ada
pada diri manusia. Kebiasaan dibangun sejak kita kecil, yaitu diajarkan
oleh orang tua kita ataupun keluarga kita tapi tetapi kebiasanya yang
harus diajarkan adalah kebiasaan yang bersifat positif, karena kebiasaan
ini akan dibawah sampai desawa. kebiasaan ini juga muncul karena adanya
pergaulan antara sesama manusia lain, contohnya saja munyetujui suatu
pendapat dengan mengangguk-anggukkan kepalanya, atau tidak menyetujui
dengan menggeleng-gelengkan kepalanya itu semua karena pergaulan kepada
sesama manusia kemudian kebiasaan itu ditiru. Tata krama sangat penting
untuk diajarkan dari kita kecil oleh orang tua kita. Bisa diajarkan
dengan cara berbicara dengan baik dan sopan, mengejarkan tata cara makan
dan minum yang baik, menyepa dan berbicara dengan orang lain, dan juga
mengajarkannya cara berpakaian yang rapi dan sopan. Apabila sudah
diajarkan dari kecil tata krama terus menurus, lama-kelamaan akan
menjadi suatu kebiasaan untuk kita dan dibawah sampai kita dewasa. Jika
sudah dewasa perilaku baiknya yang dari kecil yang diajarkan oleh orang
tua akan dibawah, contohnya dalam dunia kampus, mahasiswa yang sudah
diajarkan tata krama dan sopan santun yang baik dari orang tuanya dari
kecil tidak akan membuat tindakan kriminal di kampus ataupun dimana
saja, dan akan berbicara sopan santun kepada teman, dosen dan staf-staf,
berpakaian yang rapi dan sopan, dan menjaga linkungan sekitarnya agar
tetap bersih dengan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.
Oleh karena itu Tata Krama sangat penting diajarkan untuk anak-anak dari
kecil oleh orang tuanya, agar suapaya jika sudah dewasa bisa lebih
diaplikasikan.
sumber : http://alfianh.ngeblog.ittelkom.ac.id/2013/08/22/kehidupan-mahasiswa-di-kampus/
sumber : http://alfianh.ngeblog.ittelkom.ac.id/2013/08/22/kehidupan-mahasiswa-di-kampus/
Pengalaman Mengamalkan Surah Ar-Rahman Setelah Shalat Fardhu Atau Setiap Saat
PengalamansayaAnnisaRatnasaridalammengamalkan surah Ar-Rahmanayat
1-4. Ketika mengamalkan Q.S Ar-Rahman ayat 1-4 yaitusayamerasakanketenangandansayajugamerasamerinding,,dalamayat-ayatitukitadapatmengetahuibetapasayangnya
Allah terhadapkita.mengajarkan kepada kita sebagai manusia agar selalu patuh
terhadap-Nya dan menjalankan semua perintah-Nya. Ayatitumengajarkansayauntuklebihgiatlagidalamberibadahkepada
Allah SWT danbersyukurkepada-Nya.Saatsayamengamalkansurat Ar-Rahman ayat 1-4
saya merasa sangat dekatdengan Allah, sayamerasakankedamaiandalamhati.
Dalamayat-ayattersebutkitadapatmengetahuibahwa Allah
mahapenyayang, Dia yang mengajarkankitaalquran, mengjarikita agar
pandaiberbicara.Dari situ dapatmnetahuibetapasayangnya Allah
terhadapkitasemua.Olehkarenaitukitaharusselalubersyukurdenganapa yang
terjadipadakita,baikdanburuknyatelahdiaturoleh Allah agar kitamenjadimanusia/
makhluk yang lebihbaiklagi. Ayat-ayatinijugamenyadarkansaya agar
selalutaatmenjalankanperintah Allah danslalubersyukurkepada-Nya.
Penelitian
Sosiologi Agama
Dasar Pemikiran
Agama merupakan sesuatu yang dimiliki
oleh seseorang sejak lahir.Agama
merupakan suatu keyakinan yang dipegang oleh seseorang untuk menjadi pegangan
hidupnya.Didalam masing-masig agama mempunyai hukum atau peraturan yang
berbeda-beda,cara beribadahnyapun berbeda-beda tergantung agama apa yang kita
pilih.Di Indonesia terdapat enam macam agama yaitu Islam,Kristen,Hindu,Budha,Katolik,dan
Konghucu.
Pada penelitian ini penulis mempunyai
tema besar yaitu kegiatan kerohanian Kristen(Rokris) di lingkungan
sekolah.Penulis akan meneliti kegiatan kerohanian Kristen dilingkungan sekolah
yaitu SMAN 29 Jakarta.Penulis memilih tema ini karena kegiatan kerohanian
Kristen disekolah-sekolah itu sangat penting sama halnya seperti kegiatan
kerohanian Islam.Akan tetapi kali ini penulis hanya akan membahas kerohanian
Kristen.Penulis memilih tema besar tersebut karena melihat remaja saat ini
banyak yang meninggalkan kewajibanya untuk beribadah.Kebanyakan dari mereka
terlena oleh kehidupan duniawi tanpa memikirkan kehidupan diakhirat.Maka dari
itu sangat diperlukan pendidikan-pendidikan agama terutama dari keluarga dan
sekolah,agar remaja saat ini itdak terlena oleh kehidupan duniawi dan
menjadikan agamanya sebagai pedoman hidupnya.
Pertanyaan Penelitian
Terdapat beberapa pertanyaan
penelitian sesuai dengan tema-tema yang ditentukan penulisan,diantanya yaitu:
1. Seberapa pentingnyakah kegiatan
kerohanian Kristen dilakukan dilingkungan sekolah? (tema 1)
2. Peranan atau dukungan apa yang
sekolah berikan untuk kegiatan
kerohanian Kristen? (tema 2)
3. Apa saja yang dipelajari atau dibahas
dalam kegiatan kerohanian Kristen? (tema 3)
4. Apakah minat siswa sangat tinggi
dalam mengikuti kegiatan kerohanian Kristen? (tema 4)
5. Apa saja nilai positif yang didapat
setelah mengikuti kegitan kerohanian Kristen? (tema 5)
Metode Penelitian
Penulis dalam penelitian ini
menggunakan metode kualitatif.Metode ini mengutamakan cara kerja dengan
menjabarkan data yang diperoleh,dimana wawancara digunakan sebagai teknik
pengambilan data dari narasumber.Wawancara merupakan teknik yang digunakan
untuk mendapatkan data dari responden dengan cara bertanya langsung,agar
informasi atau data yang didapat bias lebih mendalam.Dalam metode ini peneliti
harus melakukan pendekatan terhadap narasumber terlebih dahulu agar data yang
didapat lebih dalam dan akurat.Oleh karena itu,Penulis akan melakukan teknik
wawancara dengan narasumber terkait dengan tema-tema yang telah ditentukan oleh
penulis.
Tema-Tema Penelitian
Penulis telah memilih lima tema
penelitian dan semuanya berhubungan dengan agama.Tema-tema tersebut adalah :
1. Pentingnya kegiatab kerohanian
Kristen dilingkungan sekolah
2. Peranan sekolah dalam mendukung
kegiatan kerohanian Kristen
3. Minat siswa terhadap kegiatan
kerohanian Kristen
4. Pembahasan dalam kegiatan kerohanian
Kristen
5. Nilai positif yang didapat dalam
mengikuti kegiatan kerihanian Kristen
Kerangka Teori
Teori agama Emile Durkheim atau The Elementary Forms of Religious Life. Dalam teori ini Durkheim mengulas sifat-sifat,
sumber bentuk-bentuk, akibat, dan variasi agama dari sudut pandang
sosiologistis. Menurut Durkheim agama berasal dari masyarakat itu sendiri, dan
masyarakat itu sendiri yang mengintepretasikan tentang Tuhan yang diyakini
sesuai dengan idealismenya. Masyarakat selalu membedakan mengenai hal-hal yang
dianggap sakral dan hal-hal yang dianggap duniawi. Dasar dari pendapat Durkheim
adalah agama merupakan perwujudan dari collective consciousness (kesadaran
kolektif) sekalipun selalu ada perwujudaan-perwujudan lainnya. Tuhan dianggap
sebagai simbol dari masyarakat itu sendiri yang sebagai collective consciouness
kemudian menjelma ke dalam collective representation. Tuhan itu hanyalah
idealisme dari masyarakat itu sendiri yang menganggapnya sebagai makhluk yang
paling sempurna (Tuhan adalah personifikasi masyarakat) dan melebihi apa yang
dimiliki oleh manusia. Dalam hal ini Durkheim mengemukakan dua hal pokok dalam
agama yaitu kepercayaan dan upacara-upacara. Keyakinan adalah pikiran atau
tindakan.Teori dari Durkheim ini berhubungan dengan tema penelitian yang telah
penulis pilih. Agama merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang. Agama
merupakan pedoman atau pegangan hidup seseorang agar tetap berada dijalan yang
benar
tugas 1
Pengalaman
Saya Ketika Berakhlak Kepada Allah
Saya mempunyai banyak
pengalaman berakhlak terhadap Allah.Salah satunya pengalaman beberapa bulan
sebelum saya melaksanakan ujian nasional.Saat itu saya mendapatkan banyak cobaan dari
Allah.Saya mendapatkan banyak masalah,mulai dari masalah keluarga,masalah
dengan teman dekat,dll,yang mengakibatkan terganggunya konsentrasi belajar
saya.Banyaknya masalah yang datang pada diri saya,tak membuat saya diam dan
tenggelam dalam kesedihan.Saya tetap berusaha belajar,menghibur diri dan
mendekatkan diri kepada Allah agar saya kuat menghadapi segala masalah yang ada.Saya
percaya datangnya suatu masalah kepada diri kita karena Allah ingin menjadikan
diri kita lebih baik dan menaikan derajat kita,dan saya percaya disetiap masalah
pasti ada hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik.Oleh karena itu saya mencoba
menghadapi masalah dengan tenang dan tetap berdoa kepada Allah agar dimudahkan
semuanya.
Sampai
tiba saatnya ujian nasional masalah yang datang pada sayapun belum selesai,akan
tetapi saya berusaha mengesampingkan masalah itu dulu,mengingat ujian
nasional saat itu untuk pertama kalinya
memakai dua puluh paket soal dan memakai barcode.Menurut saya soal ujian
nasional saat itu sulit untuk dikerjakan.Setelah ujian nasional selesai saya
juga mencoba menyelesaikan masalah yang ada.Alhamdulillah masalah yang ada
dapat terselesaikan dengan baik walau pada awalnya ada sedikit
perdebatan.Setelah masalah selesai yang ada dipikiran saya adalah hasil ujian
nasional yang telah saya kerjakan.Pada saat itu saya merasa sangat khawatir
terhadap hasil ujian saya.Segala kecemasan ada pada diri saya,contohnya adalah
saya takut tidak lulus.Tidak lulus merupakan hal yang sangat mengerikan.Akan
tetapi saya telah berusaha,saya telah berdoa dan akhirnya saya hanya bisa
bertawakal kepada Allah.Disetiap shalat saya selalu berdoa agar diberi hasil
yang terbaik,saya juga minta doa kepada keluarga saya agar hasilnya dapat
memuaskan.Segela perasaan campur aduk saat itu.
Tiba
saatnya pengumuman,pada saat itu rasanya takut sekali,akan tetapi teman-teman
dapat menghibur sehingga membuat hati sedikit tenang.Zikir tak lepas saya
panjatkan pada saat itu.Ketika kertas kelulusan akan dibagikan saya pasrah
apapun yang terjadi ini pasti yang terbia buat saya.Dan ketika saya dan
teman-teman saya secara bersamaan membukanya Alhamdulillah semua lulus dengan
hasil yang baik.Saat itu saya merasakan betapa bahagia mendapatkan kenikmatan
dari Allah.
Tidak
hanya itu saat saya ujian mandiri UIN,saya juga sangat merasa kesulitan
terhadap soal yang ada.Akan tetapi saya terus berdoa,menjalankan
perintah-Nya,dan berusaha untuk mendapat hasil yang baik.Dan Alhamdulillah saya
mendapatan nikmat lagi dari Allah ketika saya melihat pengumuman masuk atau
tidaknya saya diUIN dan Alhamdulillah saya diterima.Betapa bahagianya saya dan
betapa bersyukurnya saya kepada Allah karena telah diberikan nikmat yang luar
biasa.Allah akan membuka jalan kepada hambanya yang mau berusaha,menjalankan
perintah-Nya dan berserah padanya.
Selasa, 19 November 2013
hai
hallo namaku Annisa Ratnasari.Aku kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Sekian dan terimakasih
Langganan:
Postingan (Atom)